Tips Memilih Sekolah Taman Kanak-Kanak

Image: canva.com

10 Tips Memilih Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Yang Tepat Untuk Anak

Masa-masa emas kehidupan manusia adalah saat usia balita. Dimana usia ini banyak anak yang akan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Untuk mendukungnya, anak-anak akan dimasukkan ke sekolah preschool yang bernama TK atau Taman Kanak-Kanak. Orangtua harus tau tips memilih sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang terbaik untuk anaknya.

Balita sudah mulai masuk TK di usia 4 tahun. Dimana di usia ini memang sudah menjadi usia paten sesuai dengan perkembangannya. Anak akan lebih aktif dan sudah siap bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Anak akan banyak belajar dan mampu menerima banyak pelajaran. Walaupun sebenarnya esensi pelajaran di TK masih sama dengan di PAUD atau Playgroup, tetapi di TK akan mulai mengajarkan tentang menulis, membaca, dan menghafal dasar yang sederhana.

Anak TK akan disibukkan dengan main-main setiap hari. Namun juga sudah diselingi dengan kegiatan belajar di dalam kelas. Anak TK akan diperkenalkan bagaimana cara belajar di sekolah, sehingga saat sudah masuk SD, anak tidak kaget lagi.

Berikut adalah 10 tips memilih sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) agar anak benar-benar berkembang dengan maksimal :

1. Mempertimbangkan kualitas SDM sekolah. Hal ini akan berkaitan dengan kualitas guru. Apakah guru-guru TK yang kita pilih tersebut berkompeten atau tidak. Pastikan sudah sesuai dengan jurusannya, sebagai guru PAUD, sehingga akan benar-benar mengantarkan pembelajaran yang bagus dan berkualitas untuk anak.

2. Orangtua sebaiknya memilih sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang lokasinya tidak jauh dari rumah. Ini adalah alasan mengapa di setiap desa atau wilayah atau lingkungan penduduk selalu ada TK. Untuk memudahkan orangtua dalam menyekolahkan anaknya di TK. Tidak perlu memilih TK yang terlalu jauh, karena akan membuat anak kecapekan.

3. Pelajari kurikulum yang digunakan. Kurikulum ini akan mempengaruhi kualitas anak, karena di dalamnya terdapat metode, strategi, teknik, serta materi pelajaran untuk anak. Banyaklah bertanya atau mencari informasinya.

4. Pilih TK yang jam belajarnya singkat. Karena masih belajar untuk menyesuaikan diri dengan kegiatan bersekolah, sebaiknya orangtua memilihkan TK yang hanya menyelenggarakan jam belajar selama 3 jam saja. Ini adalah standart waktu belajar yang ideal.

Baca Juga:  Pilih TK Atau RA? Nih Pertimbangan Untuk Sekolah Anak Kamu

5. Pilih TK yang lingkungannya aman. Tidak berada di pinggir jalan raya yang tanpa gerbang, tidak banyak pedagang kaki lima, dan penjagaan yang ketat dari tim keamanan.

6. Pertimbangkan jumlah murid dalam satu kelas. Pastikan anak tidak bersama dengan terlalu banyak murid di kelas. Normalnya, perbandingan guru dan murid dalam satu kelas adalah 1:8. Jika terlalu banyak akan membuat anak sulit konsentrasi belajar dan guru pun tidak bisa memantau satu per satu.

7. Dalam memilih sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) untuk anak, orangtua tidak perlu menjaga gengsi dengan memasukkan anak ke sekolah yang mahal. Karena semua sekolah itu sama saja, yang terpenting adalah anak nyaman, anak maju, dan orangtua senang.

8. Basis sekolah, yang akan merujuk pada beberapa tipe TK yang ada. Ada TK yayasan atau TK umum, TK negeri, TK Internasional, atau TK yang basic agamanya kuat, seperti RA, BA, atau yang lainnya.

Baca Juga:  Perbedaan PAUD Dan TK Yang Perlu Kamu Ketahui Nih

Hal ini wajib menjadi pertimbangan orangtua. Pilihkan sesuai dengan target orangtua untuk anak. Jika orangtua ingin memperkental ilmu agama anak, maka akan lebih baik masuk TK jenis RA atau BA di bawah naungan Departemen Agama.

9. Lihat fasilitas sekolah. Pastikan TK yang kita pilih fasilitasnya lengkap sehingga akan mengcover apapun bakat anak.

10. Ada ekstrakurikulernya. Ini sangat penting untuk menunjang bakat anak sejak dini. Apakah anak akan suka atau berbakat melukis, olahraga, musik, atau lainnya.

Jangan sampai salah dalam mengetahui tips memilih sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) untuk anak. Karena TK ini adalah jenjang yang sudah masuk sekolah formal. Di mana setelah TK maka akan masuk SD. Jadi anak yang sekolah TK akan dipersiapkan menuju ke sekolah yang sebenarnya. Lingkungan TK pun akan dibuat seolah-olah anak sedang adaptasi untuk menyeimbangkan kegiatan bermain dan belajarnya.